Rabu, 10 April 2013

Apa???


Apa yang seharusnya aku katakan malam ini. Setiap kata sepertinya tidak lagi percaya akan kekuasannya dalam menjabarkan makna. Apakah iya harap ku terlalu besar untuk menyimpan maknanya. Dalam aksara yang aku sendiri tak mampu lafalkan. Dan bilangan pun tak sanggup ku eja. Tapi memang benar. Padanya aku tak punya cukup alasan. Kau tau. Adalah bodoh mengharapkan hasil yang berbeda dengan cara yang sama. Kurang lebih begitulah Einstein mengungkapkan kegilaanya. Gila yang membuatnya mampu merumuskan hal yang dulu disangsikan orang. Seringkali harus disebut tersesat untuk menemukan jalan baru. Yang lebih baik tentu. Jalan yang dibuat oleh orang-orang di masa lalu. Telah terukur jarak juga likunya. Begitupun nilainya. Kaki diciptakan sangat jauh dari mata. Mungkin dalam prosesnya Tuhan telah menitipkan ilham pada manusia. Agar memberikan kaki mata sendiri. Bahkan mungkin dua kali lebih menerawang dari mata yang ada di kepala. Masihkah cukup percaya pada mata yang ada di kepala. Karena sesungguhnya yang dilihat oleh mata kepala tidak selalu sama dengan yang dilihat kaki oleh matanya. Pada setiap buntu kita akan diberi kebebasan untuk menentukan. Berbalik arah dan mengikuti rombongan orang kebanyakan. Atau jadi pembelot dan menerobos kebuntuan itu. Biar pun tersesat. Namun pada akhirnya kita sendirilah yang menentukan rutenya. Kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar