Kamis, 31 Mei 2012

peristiwa subuh akhir Juni 2012

Subhanallah....


suatu peristiwa langka, indah, nyata, daaaaaaannnnnnnn....menyentuh
pagi yang indah ketika ada di suatu tempat yang membuatku terenyuh dan merasa iri...
Eyang yang biasa aku panggil Ibu ini membuatku seolah menjadi orang yang tidak apa-apanya 
dengan bacaan yang tertatih dan berlinang air mata itu suaranya mendayu menyeluruh masuk sampe kerelung tulang dan sendiku


Ya Allah 
Engkau telah menyentuh hatinya, dengan berbagai cara aku merasa iri...
aku pun ingin merasakannya 


Ya Allah...
kapan Engkau sentuh hatiku....


Semoga subuh pagi hari ini, menjadi pengingatku untuk tidak lagi menyakiti orang lain baik yang disengaja maupun tidak. Semoga semelirnya angin subuh menjelang pagi menjadi pendingin hatiku yang selalu panas. Smoga peristiwa subuh pagi ini menjadi aku lebih mengerti dengan orang-orang terdekat, dan mereka kucintai karena ALLAH…

Kamis, 24 Mei 2012

Teman, ada saatnya kita berkumpul bersama bercengkrama canda dan tawa
aku sangat menikmati saat saat seperti itu, karena bersama kalian lah aku bisa tersenyum tertawa
bersama kalian keluarga kedua bagiku, tempat berbagi rasa suka maupun duka
dikala aku dilanda masalah kalian selalu mendukung dan berusaha membantuku…
teman, terimakasih…
tak banyak apa yang aku bisa berikan kontribusiku pada kalian
tapi aku berusaha semampuku untuk itu
suatu saat nanti, bila ada pertemuan pasti akan ada perpisahan
ada kalanya kita sibuk dengan urusan kita masing masing
tetapi ku harap cerita kita abadi untuk masa tua kita nanti
terlalu manis masa masa ini
terlalu pahit untuk di lupakan
teman, dimana kalian berada junjunglah tinggi akhlak kalian
sikap sopan dan santun itu penting sekali peranya
karena orang akan memandang kita dengan itu
teman, kita harus mencapai sukses kita bersama
belajarlah dari kegagalan dan terimalah masukan dari orang lain
kritik itu bukan membangun tapi sakit
motivasi membangun kita untuk lebih baik lagi
hari esok di tentukan oleh hari ini
suatu hari nanti cerita ini akan selalu ku ingat untuk masa tua ku kelak

8 Kebohongan Ibu Dalam Hidupnya


Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kankangat tua, menatap aku dengan penuh kerer lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Senin, 14 Mei 2012

”Terima Kasih Ayah”


Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata.

Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.

Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.

Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.

Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.

Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Allah selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”

Puisi Untuk Ibu



Di kala resah ini kian mendesah dan menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…

Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap bertahan

Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku dan ketidakberdayaanku
"Tiada lain kita hanya insan Sang Kuasa, 
Memiliki tugas di bumi tuk menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan yang lain"
Kata-katamu laksana embun di padang gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam kekalutan berfikirku 
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan tulus tak berpamrih

Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus dinding-dinding kalbuku 
Menghancurleburkan segala keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut bersama kedalaman hatimu 

Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara

Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku 
rangkulanmu menjadi penyangga kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh liku
…semoga semua itu tak akan pernah layu!

Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh daya dunia!

Ibu, terima kasih..
Denganmu, ku mengenal dunia ini
Bersamamu, ku mengenal Pencipta diriku, juga alam ini
Di sampingmu, ku mengenal arti perjuangan, semangat dan kegigihan
Ya Allah.. ku sayangi ibu..
Jagalah beliau untukku.. sekarang ataupun nanti..
Amin..

pagi ini

mendung menggelayut
sinarmu pun tak kulihat sekarang
tanpa ada yang aku rasa...

sudah hilang dalam fikirku
yang selalu menanti sebuah harapan
(ya walopun berharap itu gak boleh)

ketidakberdayaanku akanmu kadang tak sedikitpun berlalu

Ya Allah jika memang bukan hakku,
biarkanlah aku tetap sendiri dalam hidupku sampai suatu ketika
aku siap untuk menerima titipanmu
dengan menjaganya dalam hidupku

Sabtu, 12 Mei 2012


Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada mu calon istri ku …
Aku ingin menjadi lelaki terkahir dalam hidup mu, menikah adalah keharusan yang harus kita jalani untuk menyempurnakan agama kita, tapi aku tidak mau menikah hanya membuat kufur nikmat kepada-Nya, tidak menjadikan mu wanita yang istimewa seperti Aisyah, tidak menjadi adil bagi mu dan keluarga mu. Aku tidak menginginkan iru, yang aku inginkan adalah dapat membahagiakan mu didunia yang sesaat ini dan harus wajib membahagiakan mu didunia yang kekal nantinya.
Seorang wanita, yaitu kamu …
Maafkan aku jika menyakiti mu lewat ucapan atau tingkah ku bukan untuk ingin melukai perasaan mu, tetapi melainkan hanya keegoisan ku sebagai lelaki, jumawa ku sebagai pendamping mu, dan kesombongan ku sebagai Adam.
Untuk mu, calon istri ku …
Maafkan jika nanti saat meng-Ijab mu aku tidak membuat sesuatu yang istimewa dalam hari istimewa kita, kaena dasar ku untuk meng-Ijab mu adalah bukan untuk kenikmatan sesaat tetapi akupun tidak juga ingin melewatkan hari special tersebut. Yang pasti aku akan meniatkan bila saat tibanya nanti aku akan mengajak semua ciptaan-Nya untuk berseru dan mendoakan untuk Sakinah Warahmah Ma Waddah bagi kita berdua dan untuk keluarga kita berdua. Amin…Amin…Ya Rabbal Alamiin
Wa’alaikumussalam WR WB

Thanks God for Last Night Dream


I just a woke up from my dream.

I think, maybe it was God's way of telling me that if someone is my soul mate she would not be anywhere else. Maybe that's also how God comforts the middle of heartbreak I experienced lately since abandoned by someone who I love very.

But, the question until I get out of bed right now is, why the dream is the dream of marriage? It is a dream I'm married to someone who ever existed in my past life before. Well, even though he is not someone who ever loved me before, but why should I get married with her in my last night dream's ? Yeah, I think maybe God wants to tell me that when I was paired with someone, eventhough  in my past life  that person is not someone who is special and I know well, but that's way we call it such as "a mate", that's why people often say "when it's mate would not be anywhere" (kalau jodoh pasti tidak akan kemana)

Now, I believe what we call it as a soulmate, I really thanks to God for what you've told to me with last night dreaming. I believe that my special girls is still on Your Hands, so please whould you like to show me wich one of many girls around me or maybe in my next life is my soulmate ? please show me the signs that she's my mate fo future life. 

Right now, what should I do is prepare my future, do the best in my duty, jobs, collage and social  for my better and best life tomorrow. What in my mind now is do best for my job, duty as a teacher in school and as a student collage in university, and as a child of my mom and dad, and as a big brother of my young sister and brother. This is my life, this is the way I live my life.

Jumat, 11 Mei 2012

i-ask


ikhlas kok...:)


Saat kita mencintai seseorang tentu begitupula sebaliknya kita pasti ingin orang tersebut mencintai kita sebesar bahkan lebih dri besar cinta kita padanya. itulah sifat manusiawi yg dimiliki tiap insan. namun bisakah kita mencintai dengan ikhlas?? mencintai meski tidak memiliki… itulah yang sedang aku coba untuk mengerti saat ini
Kadang dalam hati kecilku bertanya apakah aku ini mencintainya dengan ikhlas?? mungkin iya karena aku tetap sayang meski dia melukai. aku tak bisa menyingkirkannya meski dia tak memilihku, asal dia ada untukku aku tdk perduli meski aku bukanlah “the one and the only”.  tapi mungkin juga tidak karena hatiku terasa sakit saat dia mengabaikanku, perih waktu dia bersama yg lain. Aku tdk sanggup menahan tangis ketika aku sudah menunggunya sejak pagi dan terus menunggu hingga sore dan dia pergi meninggalkanku begitu saja.
Tapi aku belajar untuk mencintai dengan ikhlas. akan tetap mencintainya hingga suatu saat dia juga mengerti arti dari semua pengorbananku. seperti kata pepatah hargai saja apa yg kumiliki saat ini meski esok hari adalah misteri.
aku akan mencintaimu sebatas mampuku dan menyerahkan segenap hati dan hidupku hanya pada-Nya. karena aku yakin hanya pada-Nya selayaknya cinta sejati yang takkan melukai.
aku akan meminta cintaku pada-Nya karena tak ada yg tak mungkin bagi-Nya

Allah Maha Mengetahui


Allah Tahu Apa Yang Terbaik Untuk Kita…
Allah tau apa yg terbaik untuk kta…ada hikmah di sebalik d0a kita yg belum termakbul..bersangka baiklah dangan Allah….!
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah ambillah kesombonganku dariku.”Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya. “
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.”Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku kesabaran.”Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku kebahagiaan. “Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan.”Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.” Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,Sebesar cinta-Mu padaku.
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti .!!”
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain   dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Cuba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam lalu kita melihat tukang ais.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum ais dapat mengubati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan ais.
Orang tua kita tentu lebih tahu kalau ais penyakit kita lebih parah. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan ais. Orang tua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum ais yang lazat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Jika cepat doamu dimakbulkan, Allah sayangkanmu. Jika lewat doamu dimakbulkan, Allah sedang mengujimu. Jika doamu tidak dimakbulkan, Allah sedang merencana yang lagi baik untukmu pada masa akan datang.

Indahnya Mencintai



Banyak orang bilang, mencintai itu menyakitkan, banyak orang juga bilang lebih bahagia jika kita dicintai. Tapi apa yang saya rasakan selama ini berbeda. Bagi saya mencintai adalah suatu anugerah yg lebih membahagiakan.

Memang bahagia jika kita dicintai namun bukan berarti mencintai itu menyakitkan. Ternyata mencintai punya banyak arti positif . Terkadang saya tidak bisa mendapatkan apa yang saya cintai dan idamkan, namun hal itu bukan berarti membuat saya patah semangat untuk maju ke depan. Justru karena saya merasa mencintai sesuatu atau seseorang saya semakin mengerti bahwasannya ada banyak hal yang tidak saya punya sehingga saya akan semakin berusaha untuk ‘menggenggam’ rasa cinta itu semakin dekat dengan diri saya sampai saya ‘merasa’ memiliki cinta itu dengan sesungguhnya.

Mencintai secara universal, berawal dari mengagumi, menyukai tentang apa dan siapa. Saya bahagia jika bisa mencintai sesuatu, karena sebenarnya tidak mudah mencintai sesuatu itu *bingung?* Maka jika rasa itu sudah ada dalam hati saya, sungguh saya sangat bersyukur. Karena cinta yang saya rasakan adalah sebuah anugerah dari Sang Pemilik Cinta sejati.

Curhat : dulu dijaman ‘jahiliyah’ saya, saya pernah mencintai seseorang. Seseorang yang jauh lebih tinggi ‘kelas’nya daripada saya. Kebetulan kami bertemu saat kompetisi suatu bidang study. Seseorang itu membuat saya kagum karena kecerdasan, iman dan ibarat semuanya..hingga kekaguman itu saya rasakan seperti saya sedang mencintainya, agak sedikit berlebihan mungkin.

Sampai waktu yang lama saya tetap mengagumi, namun saya tidak pernah berusaha mewujudkan apapun yg saya rasakan karena takut, entah kenapa?
Akhirnya Allah membuka mata saya untuk ‘move on’, suatu ketika saya mendengar bahwa seseorang itu mencintai org lain yang selevel dengannya, saya kecewa dan sempat menangis namun tidak lama. Dan anehnya saya tetap merasa mencintai, saya tidak merasa kehilangannya karena saya memang belum pernah memiliki cinta itu.

Sedikit rasa kecewa itu lalu menumbuhkan semangat tersendiri untuk bangkit, saya tidak mau dilihat semakin terpuruk oleh kekecewaan, justru saya ingin buktikan bahwa saya bisa sebanding dengan mereka dalam arti saya belajar keras untuk bisa secerdas mereka, saya berlatih serius agar suatu saat bisa bertanding lebih baik dengannya. Saya ingin menunjukkan kepada cinta itu bahwa tidak mudah bagi saya untuk menyerah terhadap sesuatu. Bukan untuk mengejar, tapi berusaha memberikan cinta itu dengan bentuk yang lain, bukan untuk siapa-siapa, untuk diri saya sendiri. Wal hasil semua bisa saya lalui dengan baik, bahkan lebih baik dari yang lalu.

Sejak itu saya tahu, bahwa mencintai itu semangat, mencintai itu optimisme, mencintai itu sebuah ‘tekad’ untuk meraih sesuatu dengan usaha maksimal. Maka saya selalu mencintai sesuatu yang sulit untuk saya raih, dengan begitu saya akan berusaha keras memperjuangkan apa yang saya cintai, meski bukan semata untuk mendapatkan. Karena keinginan untuk mendapatkan akan menyiksa diri sendiri. Maka hanya satu tujuan saya berusaha, yaitu untuk mempertahankan perasaan mencintai agar semangat saya untuk ‘menyamai’  semakin tinggi, yang artinya akan membuat saya bersemangat untuk memperbaiki diri lebih optimal.

Maka dari itu saya berterima kasih untuk Cinta..
Karena mencintai Allah, saya ingin selalu memperbaiki diri agar pantas menjadi hamba yang dikasihi’Nya

Karena mencintai orang tua, saya ingin menghormati, membahagiakan dan berusaha tidak mengecewakan

Karena mencintai Persahabatan, saya ingin menjaga hubungan dengan semua saudara saya dengan damai, berusaha tak bercerai berai

Karena mencintai seseorang, saya ingin memperbaiki diri saya hingga tak pernah merasa rendah jika berhadapan dengannya

Karena Mencintai artis (he..he..)taiwan, saya belajar untuk bisa berbahasa Mandarin sepertinya.

Karena mencintai semuanya maka saya berusaha menjadi lebih baik dan berguna..

Terima kasihku untuk cinta’Nya yang tak kunjung reda
Terima kasih untuk cinta’Nya yang tak pernah menyakiti
Terima kasih…karena mencintai adalah suatu perjuangan..
Dan aku akan selalu mencintai..

Ikhlas Dalam Mencintai


Cinta adalah anugerah terindah yang pernah diterima manusia,dan akan selalu hidup dalam setiap hati manusia. Cinta bukanlah benda yang diberikan begitu saja dan lalu boleh kita buang bila kita tidak menyukainya.
Cinta adalah sumber kekuatan. Cinta adalah saat kau harus jujur pada dirimu sendiri dan orang yang kamu cintai. Cinta adalah saat kamu mendengar, berbicara dan menghargai kebenaran dan tidak pernah menolaknya.
Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu cuba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.
Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mahu mencuba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakan
Kerana mencintai bukanlah bagaimana kamu melupakan melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan melainkan bagaimana kamu mengerti.
Bukanlah apa yang kamu lihat melainkan apa yang kamu rasakan.
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan.
Namun cinta juga bukanlah bagaimana mempertahankan seseorang yang kau cintai, sementara ia sedar memiliki alasan yang salah mencintaimu, maka lepaskan dan berlalulah darinya agar dia memiliki kesempatan untuk mendapatkan cinta dengan alasan yang lebih baik.
Memilih cinta karena kecantikan atau ketampanan tak akan pernah membuat bahagia kerana itu sebatas tipuan mata, ia akan sirna terguris oleh waktu.Jika engkau memilih cinta kerana pesona kecerdasan seseorang kau hanya akan menyesali diri kerana di atas langit masih ada langit, kerna disebalik kecerdasannya ada lagi mereka yang lagi cerdas. Cinta tiada alasan, tapi ia perasaan mendalam.
Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, juga amat menyakitkan ketika orang yang dulu mencintaimu berubah memalingkan diri darimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.


Dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang . Tapi ketika cinta itu TULUS, meskipun kalah, kamu tetap menang, hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.
Akan tiba saatnya dimana kita harus berhenti mencintai seseorang bukan kerana kita ingin berhenti mencintainya Melainkan kerana kita menyedari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.
TETAPI, apabila kau benar-benar mencintai seseorang dengan sedalam-dalamnya, beranikan diri melepaskan untuk dia memilih. Jika dia kembali kepadamu, maka ia akan jadi milikmu, jika tidak, maka dia tidak aakn pernah menjadi milikmu selamanya.
Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli terhadapnya .Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, tetapi kamu masih setia menunggunya. Cinta adalah ketika kau melihat dia bahagia mencintai orang lain dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: “Aku turut bahagia untukmu”. Jika kamu mencintai seseorang, kamu akan senantiasa mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi mu.
Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.
Cinta kadang-kalanya tidak tahu bagaimana cara mengungkap dengan kata-kata atau perbuatan. Bahkan kau melakukan banyak kesalahan dalam mengungkapkanya, hingga orang yang dicintai salah faham, tapi tak perlu menyesal karena setiap orang merasa buta saat jatuh cinta, namun kau bisa memperbaiki mengukirnya dengan goresan ikhlas atas nama kebesaran Tuhan.


Biarlah kita menjadi cinta terakhir kepada seseorang kerana mungkin kita sudah terlambat untuk menjadi cinta pertamanya tetapi kita tidak akan pernah terlambat untuk menjadi cinta terakhirnya.