Kamis, 14 Juni 2012

PROBLEMATIKA KEPEMIMPINAN DI INDONESIA


Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, kaya budaya, dan kaya akan pulau-pulau yang menghijau dengan hutan tropisnya yang tumbuh lebat nan rindang. tetapi itu dulu. coba tengoklah sekarang. apakah masih kaya sumber daya alamnya ? ataukah kebudayaan ? atau mungkin juga pulau-pulau yang orang dunia menganggapnya sebagai paru-paru dunia bak zamrud khatulistiwa ?. Lalu siapakah yang harus bertanggung jawab atas kondisi ini ?. Jawabannya adalah bangsa Indonesia itu sendiri. Kita tahu bahwasannya negara ini sedang mengalami yang namanya krisis moral kepemimpinan. Dari dulu sampai sekarang ada saja hal-hal yang menyebabkan para pemimpin negeri ini mengalami degradasi moral yang kian lama tidak terkendali. Banyak para pemimpin yang dengan seenaknya dan semaunya saja membuat suatu kebijakan atau aturan yang tanpa mempertimbangkan aspirasi rakyatnya sendiri. Padahal merka di pilih oleh rakyat, dan seharusnya juga akan kembali kepada rakyat. Tetapi, pada kenyataannya berbanding terbalik dengan kondisi saat ini. Kemiskinan, pembunuhan, perampokan, dan lain-lain semakin hari semakin tidak terkendali. Korupsi pun tak tanggung-tanggung sampai bermilyar-milyar rupiah banyaknya. Lalu apa yang didapat oleh masyarakat ini ?. Mereka hanya mendapatkan separuh dari anggaran yang seharusnya mereka terima. Separuhnya lagi masuk kedalam kantong-kantong yang tak terjamah oleh para aparat penegak hukum. Susah dan lambannya aparat Kepolisian dalam mencari dan menguak suatu kasus menjadi kemunduran bagi bangsa ini dalam mencapai yang namanya kemajuan. Jika suatu kasus sudah mulai terkuak, secara tidak langsung kasus tersebut akan menjalar ke kasus yang lainnya. Dan untuk orang-orangnya pun tidak hanya berputar pada itu-itu saja, tetapi juga akan menyeret beberapa tokoh-tokoh yang berpengaruh bahkan seorang presiden pun jika itu memang terbukti benar adanya. Hal ini menimbulkan polemik bagi warga masyarakat apakah para pemimpin tersebut masih bisa dipercaya untuk menyampaikan dan merealisasikan aspirasi mereka ?. Susah untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat ketika janji-janji yang mereka ucapkan ketika kampanye tidak dapat dibuktikan hanya berupa janji manis belaka.

Kita sebagai generasi penerus tidak bisa hanya tinggal diam dan duduk termenung menunggu sang pahlawan datang untuk membawa perubahan dan menyelamatkan Negara ini dari krisis kepemimpinan . Kita lah yang akan menentukan mau dibawa kemana arah Negara ini. Perlu kerja keras yang sangat ekstra untuk dapat membuat hal tersebut tercapai. Mulai dari sekarang kita harus segera bergerak demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia yang nantinya membawa Negara ini dapat bersaing dan berpacu dengan Negara-negara lain.

~NN~

Senin, 04 Juni 2012

Al-Quran Menjawab Hati Yang Bersedih


Kamu sedang bersedih? merasa banyak masalah dan ujian? wah, kamu ga sendiri sob. Banyak yang berfikir seperti itu. Sebagian besar bilang : Ah, itu mah biasa, wajar sebagai manusia kita merasa jenuh, aga berat, dsb. Tapi benarkah begitu? Atau patutkah kita seperti itu? hey, sobat..bangun!! berwudhu, dan baca kitab penunjuk jalan yang terjaga keasliannya sampai hari akhir…Apapun pertanyaan kalian, pasti ada jawabannya dalam Al-Qur’an…terutama saat sedih, seperti di bawah ini..

Manusia Bertanya : Kenapa aku diuji?
Qur’an Menjawab : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Lihat QS.Al-Ankabuut : 2).
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Lihat juga QS.Al-Ankabuut : 3)

Manusia Bertanya : Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik?
Qur’an Menjawab : “…boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Lihat QS.Al-Baqarah : 216)

Manusia Bertanya : Kenapa aku diberi ujian seberat ini?
Qur’an Menjawab : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya……….” (Lihat QS.Al-Baqarah : 286)

Manusia Bertanya : Bolehkah aku frustrasi ?
Qur’an Menjawab : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Lihat QS.Ali Imraan : 139)

Manusia Bertanya : Bolehkah aku berputus asa ?
Qur’an Menjawab : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Lihat QS.Yusuf : 87)

Manusia Bertanya : Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini?
Qur’an Menjawab : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Lihat QS.Ali Imraan : 200)
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (Lihat QS.Al-Baqarah : 45)

Manusia Bertanya : Bagaimana menguatkan hatiku?
Qur’an Menjawab : “….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal…….” (Lihat QS.At-Taubah : 129)

Manusia Bertanya : Apa yang kudapat dari semua ujian ini?
Qur’an Menjawab : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan surga – Nya……….” (Lihat QS.At-Taubah : 111)
Subhanalloh,
istiqomah, sobat..
Innalloha ma ana ^^