disinilah aku banyak belajar banyak pengalaman, bertemu dengan banyak karakter orang, yang kadang membuatku "WOW"!!!......sampai terkesima...xixixixi
sudah....
ini kota yang menjadi awalnya aku belajar untuk merubah pola hidupku dan pemikiranku tentang masa depanku....banyak hal yang membuatku bangga,senang,sedih,terkesima,tercengan, dan galauuu (haisyaah galau.....kayak apa gitu???...)
ehhmmmm pengen sich untuk tinggal disini, tapi untuk sekarang mungkin tidak....dan mungkin tidak lagii...
"just my opinion" sich gak tau sama yang lain dan "not my planning for may future"...
kangen sich pasti kangen sama kota ini, kota yang pokoknya gitu degh....
satu hal yang ingin aku ingat kebersamaan teman2 kuliahku yang sangat kekeluargaan banget..salam degh untuk anak PR 2009....(kampus orange) kompak yak!!!......
ehmmm udagh agh ngalir degh nih ingus, ech ma'ap air mata maksudnya.....huufftttt....sampai jumpa lagi semarang.....
Selasa, 25 September 2012
Kamis, 14 Juni 2012
PROBLEMATIKA KEPEMIMPINAN DI INDONESIA
Indonesia
merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, kaya budaya, dan kaya akan
pulau-pulau yang menghijau dengan hutan tropisnya yang tumbuh lebat nan
rindang. tetapi itu dulu. coba tengoklah sekarang. apakah masih kaya sumber
daya alamnya ? ataukah kebudayaan ? atau mungkin juga pulau-pulau yang orang
dunia menganggapnya sebagai paru-paru dunia bak zamrud khatulistiwa ?. Lalu
siapakah yang harus bertanggung jawab atas kondisi ini ?. Jawabannya adalah
bangsa Indonesia itu sendiri. Kita tahu bahwasannya negara ini sedang mengalami
yang namanya krisis moral kepemimpinan. Dari dulu sampai sekarang ada saja
hal-hal yang menyebabkan para pemimpin negeri ini mengalami degradasi moral
yang kian lama tidak terkendali. Banyak para pemimpin yang dengan seenaknya dan
semaunya saja membuat suatu kebijakan atau aturan yang tanpa mempertimbangkan
aspirasi rakyatnya sendiri. Padahal merka di pilih oleh rakyat, dan seharusnya
juga akan kembali kepada rakyat. Tetapi, pada kenyataannya berbanding terbalik
dengan kondisi saat ini. Kemiskinan, pembunuhan, perampokan, dan lain-lain
semakin hari semakin tidak terkendali. Korupsi pun tak tanggung-tanggung sampai
bermilyar-milyar rupiah banyaknya. Lalu apa yang didapat oleh masyarakat ini ?.
Mereka hanya mendapatkan separuh dari anggaran yang seharusnya mereka terima.
Separuhnya lagi masuk kedalam kantong-kantong yang tak terjamah oleh para
aparat penegak hukum. Susah dan lambannya aparat Kepolisian dalam mencari dan
menguak suatu kasus menjadi kemunduran bagi bangsa ini dalam mencapai yang
namanya kemajuan. Jika suatu kasus sudah mulai terkuak, secara tidak langsung
kasus tersebut akan menjalar ke kasus yang lainnya. Dan untuk orang-orangnya
pun tidak hanya berputar pada itu-itu saja, tetapi juga akan menyeret beberapa
tokoh-tokoh yang berpengaruh bahkan seorang presiden pun jika itu memang
terbukti benar adanya. Hal ini menimbulkan polemik bagi warga masyarakat apakah
para pemimpin tersebut masih bisa dipercaya untuk menyampaikan dan
merealisasikan aspirasi mereka ?. Susah untuk mendapatkan kepercayaan
masyarakat ketika janji-janji yang mereka ucapkan ketika kampanye tidak dapat
dibuktikan hanya berupa janji manis belaka.
Kita sebagai generasi penerus
tidak bisa hanya tinggal diam dan duduk termenung menunggu sang pahlawan datang
untuk membawa perubahan dan menyelamatkan Negara ini dari krisis kepemimpinan .
Kita lah yang akan menentukan mau dibawa kemana arah Negara ini. Perlu kerja
keras yang sangat ekstra untuk dapat membuat hal tersebut tercapai. Mulai dari
sekarang kita harus segera bergerak demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia
yang nantinya membawa Negara ini dapat bersaing dan berpacu dengan
Negara-negara lain.
~NN~
Senin, 04 Juni 2012
Al-Quran Menjawab Hati Yang Bersedih
Kamu sedang bersedih? merasa banyak masalah dan ujian? wah, kamu ga sendiri sob. Banyak yang berfikir seperti itu. Sebagian besar bilang : Ah, itu mah biasa, wajar sebagai manusia kita merasa jenuh, aga berat, dsb. Tapi benarkah begitu? Atau patutkah kita seperti itu? hey, sobat..bangun!! berwudhu, dan baca kitab penunjuk jalan yang terjaga keasliannya sampai hari akhir…Apapun pertanyaan kalian, pasti ada jawabannya dalam Al-Qur’an…terutama saat sedih, seperti di bawah ini..
Manusia Bertanya : Kenapa aku diuji?
Qur’an Menjawab : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Lihat QS.Al-Ankabuut : 2).
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (Lihat juga QS.Al-Ankabuut : 3)
Manusia Bertanya : Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik?
Qur’an Menjawab : “…boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (Lihat QS.Al-Baqarah : 216)
Manusia Bertanya : Kenapa aku diberi ujian seberat ini?
Qur’an Menjawab : “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya……….” (Lihat QS.Al-Baqarah : 286)
Manusia Bertanya : Bolehkah aku frustrasi ?
Qur’an Menjawab : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Lihat QS.Ali Imraan : 139)
Manusia Bertanya : Bolehkah aku berputus asa ?
Qur’an Menjawab : “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (Lihat QS.Yusuf : 87)
Manusia Bertanya : Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini?
Qur’an Menjawab : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (Lihat QS.Ali Imraan : 200)
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”. (Lihat QS.Al-Baqarah : 45)
Manusia Bertanya : Bagaimana menguatkan hatiku?
Qur’an Menjawab : “….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal…….” (Lihat QS.At-Taubah : 129)
Manusia Bertanya : Apa yang kudapat dari semua ujian ini?
Qur’an Menjawab : “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dengan surga – Nya……….” (Lihat QS.At-Taubah : 111)
Subhanalloh,
istiqomah, sobat..
Innalloha ma ana ^^
Kamis, 31 Mei 2012
peristiwa subuh akhir Juni 2012
Subhanallah....
suatu peristiwa langka, indah, nyata, daaaaaaannnnnnnn....menyentuh
pagi yang indah ketika ada di suatu tempat yang membuatku terenyuh dan merasa iri...
Eyang yang biasa aku panggil Ibu ini membuatku seolah menjadi orang yang tidak apa-apanya
dengan bacaan yang tertatih dan berlinang air mata itu suaranya mendayu menyeluruh masuk sampe kerelung tulang dan sendiku
Ya Allah
Engkau telah menyentuh hatinya, dengan berbagai cara aku merasa iri...
aku pun ingin merasakannya
Ya Allah...
kapan Engkau sentuh hatiku....
Semoga subuh pagi hari ini, menjadi pengingatku untuk tidak lagi menyakiti orang lain baik yang disengaja maupun tidak. Semoga semelirnya angin subuh menjelang pagi menjadi pendingin hatiku yang selalu panas. Smoga peristiwa subuh pagi ini menjadi aku lebih mengerti dengan orang-orang terdekat, dan mereka kucintai karena ALLAH…
suatu peristiwa langka, indah, nyata, daaaaaaannnnnnnn....menyentuh
pagi yang indah ketika ada di suatu tempat yang membuatku terenyuh dan merasa iri...
Eyang yang biasa aku panggil Ibu ini membuatku seolah menjadi orang yang tidak apa-apanya
dengan bacaan yang tertatih dan berlinang air mata itu suaranya mendayu menyeluruh masuk sampe kerelung tulang dan sendiku
Ya Allah
Engkau telah menyentuh hatinya, dengan berbagai cara aku merasa iri...
aku pun ingin merasakannya
Ya Allah...
kapan Engkau sentuh hatiku....
Semoga subuh pagi hari ini, menjadi pengingatku untuk tidak lagi menyakiti orang lain baik yang disengaja maupun tidak. Semoga semelirnya angin subuh menjelang pagi menjadi pendingin hatiku yang selalu panas. Smoga peristiwa subuh pagi ini menjadi aku lebih mengerti dengan orang-orang terdekat, dan mereka kucintai karena ALLAH…
Kamis, 24 Mei 2012
Teman, ada saatnya kita berkumpul bersama bercengkrama canda dan tawa
aku sangat menikmati saat saat seperti itu, karena bersama kalian lah aku bisa tersenyum tertawa
bersama kalian keluarga kedua bagiku, tempat berbagi rasa suka maupun duka
dikala aku dilanda masalah kalian selalu mendukung dan berusaha membantuku…
teman, terimakasih…
tak banyak apa yang aku bisa berikan kontribusiku pada kalian
tapi aku berusaha semampuku untuk itu
suatu saat nanti, bila ada pertemuan pasti akan ada perpisahan
ada kalanya kita sibuk dengan urusan kita masing masing
tetapi ku harap cerita kita abadi untuk masa tua kita nanti
terlalu manis masa masa ini
terlalu pahit untuk di lupakan
teman, dimana kalian berada junjunglah tinggi akhlak kalian
sikap sopan dan santun itu penting sekali peranya
karena orang akan memandang kita dengan itu
teman, kita harus mencapai sukses kita bersama
belajarlah dari kegagalan dan terimalah masukan dari orang lain
kritik itu bukan membangun tapi sakit
motivasi membangun kita untuk lebih baik lagi
hari esok di tentukan oleh hari ini
suatu hari nanti cerita ini akan selalu ku ingat untuk masa tua ku kelak
8 Kebohongan Ibu Dalam Hidupnya
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.
Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata :”Cepatlah tidur nak, aku tidak capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya punya duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku tidak terbiasa” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kankangat tua, menatap aku dengan penuh kerer lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : ” Terima kasih ibu ! ” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.
Senin, 14 Mei 2012
”Terima Kasih Ayah”
Tak ada kata yang pantas
terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga
bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku
bersedih hingga meneteskan air mata.
Saat anak-anak pergi
sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya
karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan
cahayanya.
Saat anak-anak menunggu
kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap
saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu
kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain
bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan
yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua
khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh
besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan
melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi
tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika
melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah
dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku,
mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku
menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat
ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu
saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk
membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras
yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri
ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa.
Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih
sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani
kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana
menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau
tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti
pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan
hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan
aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai
kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu
semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan
untukku.
Karena itulah, aku selalu
berdoa ”semoga Allah selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”
Puisi Untuk Ibu
Di kala resah ini kian mendesah dan
menggalaukan jiwaku
Kau ada di sana …
Di saat aku terluka
hingga akhirnya…tercabik-cabiklah
keteguhan hatiku
Kau masih ada di sana…
Ketika aku lelah dan semangatku patah untuk meneruskan perjuangan,
terhenti oleh kerikil –kerikil yang
kurasa terlampau tajam
hingga akhirnya aku pun memilih
jeda!!!
Kau tetap ada di sana…
memberiku isyarat untuk tetap
bertahan
Ibu…kau basuh kesedihanku, kehampaanku
dan ketidakberdayaanku
"Tiada lain kita hanya insan
Sang Kuasa,
Memiliki tugas di bumi tuk
menegakkan kalimatNya
Kita adalah jasad, jiwa, dan ruh
yang terpadu
Untuk memberi arti bagi diri dan
yang lain"
Kata-katamu laksana embun di padang
gersang nuraniku
memberiku setitik cahaya dalam
kekalutan berfikirku
Kau labuhkan hatimu untukku, dengan
tulus tak berpamrih
Kusandarkan diriku di bahumu
Terasa…kelembutanmu menembus
dinding-dinding kalbuku
Menghancurleburkan segala
keangkuhan diri
Meluluhkan semua kelelahan dan
beban dunia
Dan membiarkannya tenang terhanyut
bersama kedalaman hatimu
Kutatap perlahan…
matamu yang membiaskan ketegaran
dan perlindungan
Kristal-kristal lembut yang sedang
bermain di bola matamu,
jatuh…setetes demi setetes
Kau biarkan ia menari di atas kain
kerudungmu
Laksana oase di terik panasnya gurun sahara
Ibu…
Nasihatmu memberi kekuatan untukku
rangkulanmu menjadi penyangga
kerapuhanku
untuk ,menapaki hari-hari penuh
liku
…semoga semua itu tak akan pernah
layu!
Ibu…
Dalam kelembutan cintamu, kulihat
kekuatan
dalam tangis air matamu, kulihat
semangat menggelora
dalam dirimu, terkumpul seluruh
daya dunia!
Ibu, terima kasih..
Denganmu, ku mengenal dunia
ini
Bersamamu, ku mengenal
Pencipta diriku, juga alam ini
Di sampingmu, ku mengenal
arti perjuangan, semangat dan kegigihan
Ya Allah.. ku sayangi ibu..
Jagalah beliau untukku..
sekarang ataupun nanti..
Amin..
pagi ini
mendung menggelayut
sinarmu pun tak kulihat sekarang
tanpa ada yang aku rasa...
sudah hilang dalam fikirku
yang selalu menanti sebuah harapan
(ya walopun berharap itu gak boleh)
ketidakberdayaanku akanmu kadang tak sedikitpun berlalu
Ya Allah jika memang bukan hakku,
biarkanlah aku tetap sendiri dalam hidupku sampai suatu ketika
aku siap untuk menerima titipanmu
dengan menjaganya dalam hidupku
sinarmu pun tak kulihat sekarang
tanpa ada yang aku rasa...
sudah hilang dalam fikirku
yang selalu menanti sebuah harapan
(ya walopun berharap itu gak boleh)
ketidakberdayaanku akanmu kadang tak sedikitpun berlalu
Ya Allah jika memang bukan hakku,
biarkanlah aku tetap sendiri dalam hidupku sampai suatu ketika
aku siap untuk menerima titipanmu
dengan menjaganya dalam hidupku
Sabtu, 12 Mei 2012
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada mu calon istri ku …
Aku ingin menjadi lelaki terkahir dalam hidup mu, menikah adalah keharusan yang harus kita jalani untuk menyempurnakan agama kita, tapi aku tidak mau menikah hanya membuat kufur nikmat kepada-Nya, tidak menjadikan mu wanita yang istimewa seperti Aisyah, tidak menjadi adil bagi mu dan keluarga mu. Aku tidak menginginkan iru, yang aku inginkan adalah dapat membahagiakan mu didunia yang sesaat ini dan harus wajib membahagiakan mu didunia yang kekal nantinya.
Seorang wanita, yaitu kamu …
Maafkan aku jika menyakiti mu lewat ucapan atau tingkah ku bukan untuk ingin melukai perasaan mu, tetapi melainkan hanya keegoisan ku sebagai lelaki, jumawa ku sebagai pendamping mu, dan kesombongan ku sebagai Adam.
Untuk mu, calon istri ku …
Maafkan jika nanti saat meng-Ijab mu aku tidak membuat sesuatu yang istimewa dalam hari istimewa kita, kaena dasar ku untuk meng-Ijab mu adalah bukan untuk kenikmatan sesaat tetapi akupun tidak juga ingin melewatkan hari special tersebut. Yang pasti aku akan meniatkan bila saat tibanya nanti aku akan mengajak semua ciptaan-Nya untuk berseru dan mendoakan untuk Sakinah Warahmah Ma Waddah bagi kita berdua dan untuk keluarga kita berdua. Amin…Amin…Ya Rabbal Alamiin
Wa’alaikumussalam WR WB
Thanks God for Last Night Dream
I just a woke up from my dream.
I think, maybe it was God's way
of telling me that if someone is my soul mate she
would not be anywhere else. Maybe that's also how God comforts the
middle of heartbreak I experienced lately since abandoned by someone who I love
very.
But, the question until I get out of bed right now is, why the
dream is the dream of marriage? It is a dream I'm married to someone who ever
existed in my past life before. Well, even though he is not someone who ever
loved me before, but why should I get married with her in my last
night dream's ? Yeah, I think maybe God wants to tell me that when I was
paired with someone, eventhough in my past life that person is
not someone who is special and I know well, but that's way we call it such as
"a mate", that's why people often say "when it's mate would not
be anywhere" (kalau jodoh
pasti tidak akan kemana).
Now, I believe what we call it as a soulmate, I really thanks to
God for what you've told to me with last night dreaming. I believe that my
special girls is still on Your Hands, so please whould you like to show me wich
one of many girls around me or maybe in my next life is my soulmate ? please
show me the signs that she's my mate fo future life.
Right now, what should I do is prepare my future, do the best in my duty, jobs, collage and social for my better and best life tomorrow. What in my mind now is do best for my job, duty as a teacher in school and as a student collage in university, and as a child of my mom and dad, and as a big brother of my young sister and brother. This is my life, this is the way I live my life.
Jumat, 11 Mei 2012
ikhlas kok...:)
Saat kita mencintai seseorang tentu begitupula sebaliknya kita pasti ingin orang tersebut mencintai kita sebesar bahkan lebih dri besar cinta kita padanya. itulah sifat manusiawi yg dimiliki tiap insan. namun bisakah kita mencintai dengan ikhlas?? mencintai meski tidak memiliki… itulah yang sedang aku coba untuk mengerti saat ini
Kadang dalam hati kecilku bertanya apakah aku ini mencintainya dengan ikhlas?? mungkin iya karena aku tetap sayang meski dia melukai. aku tak bisa menyingkirkannya meski dia tak memilihku, asal dia ada untukku aku tdk perduli meski aku bukanlah “the one and the only”. tapi mungkin juga tidak karena hatiku terasa sakit saat dia mengabaikanku, perih waktu dia bersama yg lain. Aku tdk sanggup menahan tangis ketika aku sudah menunggunya sejak pagi dan terus menunggu hingga sore dan dia pergi meninggalkanku begitu saja.
Tapi aku belajar untuk mencintai dengan ikhlas. akan tetap mencintainya hingga suatu saat dia juga mengerti arti dari semua pengorbananku. seperti kata pepatah hargai saja apa yg kumiliki saat ini meski esok hari adalah misteri.
aku akan mencintaimu sebatas mampuku dan menyerahkan segenap hati dan hidupku hanya pada-Nya. karena aku yakin hanya pada-Nya selayaknya cinta sejati yang takkan melukai.
aku akan meminta cintaku pada-Nya karena tak ada yg tak mungkin bagi-Nya
Allah Maha Mengetahui
Allah Tahu Apa Yang Terbaik Untuk Kita…
Allah tau apa yg terbaik untuk kta…ada hikmah di sebalik d0a kita yg belum termakbul..bersangka baiklah dangan Allah….!
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah ambillah kesombonganku dariku.”Allah berkata, “Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya. “
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat.”Allah berkata, “Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku kesabaran.”Allah berkata, “Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan, tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku kebahagiaan. “Allah berkata, “Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan.”Allah berkata, “Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada-Ku.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat.” Allah berkata, “Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.”
Ketika manusia berdo’a, “Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain,Sebesar cinta-Mu padaku.
Allah berkata… “Akhirnya kau mengerti .!!”
Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali, sementara orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.
Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya- tanpa susah payah.
Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan.
Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.
Cuba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam lalu kita melihat tukang ais.
Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum ais dapat mengubati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan ais.
Orang tua kita tentu lebih tahu kalau ais penyakit kita lebih parah. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan ais. Orang tua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum ais yang lazat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita.
Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu.
Jika cepat doamu dimakbulkan, Allah sayangkanmu. Jika lewat doamu dimakbulkan, Allah sedang mengujimu. Jika doamu tidak dimakbulkan, Allah sedang merencana yang lagi baik untukmu pada masa akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)