Sabtu, 23 Februari 2013

aku akan berkata apa??



Dan jika berkata,
berkatalah kepada aku tentang kebenaran persahabatan?..
Sahabat adalah kebutuhan jiwa, yang mesti terpenuhi.
Dialah ladang hati, yang kau taburi dengan kasih dan kau panen dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Karena kau menghampirinya saat hati lapa dan mencarinya saat jiwa butuh kedamaian.
Bila dia bicara, mengungkapkan pikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata “tidak” di kalbumu sendiri,
pun tiada kau menyembunyikan kata “ya”.
Dan bilamana ia diam, hatimu tiada ‘kan henti mencoba merangkum bahasa hatinya;
karena tanpa ungkapan kata,
dalam rangkuman persahabatan, segala pikiran, hasrat, dan keinginan terlahirkan bersama dengan sukacita yang utuh, pun tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, janganlah berduka cita;
Karena yang paling kaukasihi dalam dirinya,
mungkin lebih cemerlang dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya ruh kejiwaan.
Karena kasih yang masih menyisakan pamrih,
di luar jangkauan misterinya, bukanlah kasih, tetapi sebuah jala yang ditebarkan:
hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu,
biarlah dia mengenal pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu hingga kau senantiasa mencarinya,
untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Karena dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar jati dan gairah segar kehidupan.

Jumat, 22 Februari 2013

"Dan didapati-Nya engkau mencari-cari (jalan yang benar), lalu Ia memberikan hidayah petunjuk (dengan wahyu - Al-Qur'an" 
                                                                   [ Ad-Dhuha 93:7]

Sayank

There's Only 1 think
                    2 do
                    3 words
                    4 you
                    I MISS YOU
                                                                   terimakasih sayank....






Sabtu, 16 Februari 2013

teruntukmu...

Assalammu'alaikum Wr. Wb....

Apa kabar calon istriku? Hope u well and do take care... Allah selalu bersama kita.

Calon Istriku...
Masihkah menungguku...? Hm... menunggu, menanti atau whateverlah yang sejenis dengan itu kata orang membosankan. Benarkah?! Menunggu... hanya sedikit orang yang menganggapnya sebagai hal yang 'istimewa'. Dan bagiku, menunggu adalah hal istimewa. Karena banyak manfaat yang bisa dikerjakan dan yang diperoleh dari menunggu. Membaca, menulis, diskusi ringan, atau hal lain yang bermanfaat.

Menunggu bisa juga dimanfaatkan untuk mengagungkan-Nya, melihat fenomena kehidupan di sekitar tempat menunggu, atau sekadar merenungi kembali hal yang telah terlewati. Eits, bukan berarti melamun sampai angong alias ngayal dengan pikiran kosong. Karena itu justru berbahaya, bisa mengundang makhluk dari 'dunia lain' masuk ke jiwa.

Banyak hal lain yang bisa kau lakukan saat menunggu. Percayalah bahwa tak selamanya sendiri itu perih. Ngejomblo itu nikmat, jenderal! Ups, itu judul tulisanku beberapa waktu lalu.

Bahwa di masa penantian, kita sebenarnya bisa lebih produktif. Mumpung waktu kita masih banyak luang. Belum tersita dengan kehidupan rumah tangga. Jadi waktu kita untuk mencerahkan ummat lebih banyak. Karena permasalahan ummat saat ini pun makin banyak.

Karenanya wahai bidadari dunia...
Maklumilah bila sampai saat ini aku belum datang. Bukan ku tak ingin, bukan ku tak mau, bukan ku menunda. Tapi persoalan yang mendera bangsa ini kian banyak dan kian rumit. Begitu banyak anak tak berdosa yang harus menderita karena busung lapar, kurang gizi, lumpuh layuh hingga muntaber. Belum lagi satu per satu kasus korupsi tingkat tinggi yang membuktikan bahwa negeri ini 'sarang tikus'.

Ditambah lagi bencana demi bencana yang melanda negeri ini. Meski saat ini hidup untuk diri sendiri pun rasanya masih sulit. Namun seperti seorang ustadz pernah mengatakan bahwa hidup untuk orang lain adalah sebuah kemuliaan. Memberi di saat kita sedang sangat kesusahan adalah pemberian terbaik. Bahwa kita belumlah hidup jika kita hanya hidup untuk diri sendiri.

Calon Istriku...
Di mana pun engkau sekarang, janganlah gundah, janganlah gelisah. Telah kubaca tulisanmu dan aku mengerti. Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku di dalam hari-harimu.

Percayalah padaku aku pun rindu akan hadirmu. Aku akan datang, tapi mungkin tidak sekarang. Karena jalan ini masih panjang. Banyak hal yang menghadang. Hatiku pun melagu dalam nada angan. Seolah sedetik tiada tersisakan. Resah hati tak mampu kuhindarkan. Tentang sekelebat bayang, tentang sepenggal masa depan. Karang asaku tiada 'kan terkikis dari panjang jalan perjuangan hanya karena sebuah kegelisahan. Lebih baik mempersiapkan diri sebelum mengambil keputusan. Keputusan besar untuk datang kepadamu.

Calon Istriku...
Jangan menangis, jangan bersedih, hapus keraguan di dalam hatimu. Percayalah padaNYA, Yang Maha Pemberi Cinta, bahwa ini hanya likuan hidup yang pasti berakhir. Yakinlah saat itu pasti 'kan tiba.

Tak usah kau risau karena makin memudarnya kecantikanmu. Karena kecantikan hati dan iman yang dicari. Tak usah kau resah karena makin hilangnya aura keindahan luarmu. Karena aura keimananlah yang utama. Itulah auramu yang memancarkan cahaya syurga. Merasuk dan menembus relung jiwa.

Wahai perhiasan terindah...
Hidupmu jangan kau pertaruhkan. Hanya karena kau lelah menunggu. Apalagi hanya demi sebuah pernikahan. Karena pernikahan tak dibangun dalam sesaat, tapi ia bisa hancur dalam sedetik. Seperti Kota Iraq yang dibangun berpuluh tahun, tapi bisa hancur dalam waktu sekian hari.

Jangan pernah merasa, hidup ini tak adil. Kita tak akan pernah bisa mendapatkan semua yang kita inginkan dalam hidup. Pasrahkan inginmu sedalam kalbu pada tahajjud malammu. Bariskan harapmu sepenuh rindumu pada istikharah di shalat malammu. Pulanglah padaNYA, ke dalam pelukanNYA. Jika memang kau tak sempat bertemu diriku, sungguh itu karena dirimu begitu mulia, begitu suci. Dan kau terpilih menjadi ainul mardhiyah di jannahNYA.

Calon Istriku...
Skenario Allah adalah skenario terbaik. Dan itu pula yang telah Ia skenariokan untuk kita. Karena Ia sedang mempersiapkan kita untuk lebih matang merenda hari esok seperti yang kita harapkan nantinya. Untuk membangun kembali peradaban ideal seperti cita kita.

Calon istriku...
Ku tahu kau merinduiku, bersabarlah saat indah 'kan menjelang jua. Saat kita akan disatukan dalam ikatan indah pernikahan. Apa kabarkah kau disana? Lelahkah kau menungguku berkelana, lelahkah menungguku kau disana? Bisa bertahankah kau disana, tetap bertahanlah kau disana. Aku akan segera datang, sambutlah dengan senyum manismu. Bila waktu itu telah tiba, kenakanlah mahkota itu, kenakanlah gaun indah itu. Masih banyak yang harus kucari, 'tuk bahagiakan hidup kita nanti...

Calon istriku...
Malam ini terasa panjang dengan air mata yang mengalir. Hatiku terasa kelu dengan derita yang mendera, kutahan derita malam ini sambil menghitung bintang. Cinta membuat hati terasa terpotong-potong. Jika di sana ada bintang yang menghilang, mataku berpendar mencari bintang yang datang. Bila memang kau pilihkan aku tunggu sampai aku datang.

Ku awali hariku dengan tasbih, tahmid dan shalawat. Dan mendo'akanmu agar kau selalu sehat, bahagia, dan mendapat yang terbaik dari-Nya. Aku tak pernah berharap kau 'kan merindukan keberadaanku yang menyedihkan ini. Hanya dengan rasa rinduku padamu, kupertahankan hidup. Maka hanya dengan mengikuti jejak-jejak hatimu, ada arti kutelusuri hidup ini. Mungkin kau tak pernah sadar betapa mudahnya kau 'tuk dikagumi. Akulah orang yang 'kan selalu mengagumi, mengawasimu, menjagamu dan mencintaimu.

Calon Istriku...
Saat ini ku hanya bisa mengagumimu, hanya bisa merindukanmu. Dan tetaplah berharap, terus berharap. Berharap aku 'kan segera datang. Jangan pernah berhenti berharap. Karena harapan-harapanlah yang membuat kita tetap hidup.

Bila kau jadi istriku kelak, jangan pernah berhenti memilikiku dan mencintaiku hingga ujung waktu. Tunjukkan padaku kau 'kan selalu mencintaiku. Hanya engkau yang aku harap. Telah lama kuharap hadirmu di sini. Meski sulit harus kudapatkan. Jika tidak kudapat di dunia, 'kan kukejar sang ainul mardhiyah yang menanti di syurga.

Ku akui cintaku tak hanya hinggap di satu tempat, aku takut mungkin diriku terlalu liar bagimu. Namun sejujurnya, semua itu hanyalah persinggahan egoku, pelarian perasaanku dan sikapmu telah meluluhkan jiwaku. Waktu pun terus berlalu dan aku kian mengerti apa yang akan ku hadapi dan apa yang harus kucari dalam hidup.

Kurangkai sebuah tulisan sederhana ini untuk dirimu yang selalu bijaksana. Aku goreskan syair sederhana ini, untuk dirimu yang selalu mempesona. Memahamiku dan mencintaiku apa adanya. Semoga Allah kekalkan nikmat ini bagiku. Semoga...

Kau terindah di antara bunga yang pernah aku miliki dahulu
Kau teranggun di antara dewi yang pernah aku temui dahulu
Kau berikan tanda penuh arti yang tak bisa aku mengerti
Kau bentangkan jalan penuh duri yang tak bisa aku lewati
Begitu indah kau tercipta bagi Adam
Begitu anggun kau terlahir sebagai Hawa
Kau terindah yang pernah kukagumi meski tak bisa aku miliki
Kau teranggun yang pernah kutemui meski tak bisa aku miliki
......

Ya Allah... ringankanlah, kerinduan yang mendera. Kupanjatkan sepotong doa setiap waktu, karena keinginan yang menyeruak di dalam diriku.
Ya Allah... ampuni segala kesilafan hamba yang hina ini ringankan langkah kami. Beri kami kekuatan dan kemampuan tuk melengkapkan setengah dien ini, mengikuti sunnah RasulMu jangan biarkan hati-hati kami terus berkelana tak perpenghujung yang hanya sia-sia dengan waktu dan kesempatan yang telah Engkau berikan.

Wassalamu'alaikum.

Penuh Cinta Selalu Untuk Selamanya,

Yaa Allah dengan serendah2nya,hambamu ingin bertanya..

berapa harga secuil kebahagian untuk ayah dan ibuku?

apa kah nyawa hamba mampu untuk membeli kebahagiaan untuk MEREKA?

apa kah hidup hamba mampu untuk membeli harapan kebahagiaan untuk MEREKA?

apa yang harus hamba jual untuk membeli kebagiaan untuk MEREKA?

Yaa Allah Yaa Tuhan ku,ijinkahlah hambamu membahagiakan ayah dan ibu hamba dihari tua mereka walau NYAWA hamba sebagai ganti nya..

DEMI JIWAQ YG ADA DALAM GENGGAMANMU

Ya Allah. . .
Demi jiwaQ yg ada pd genggamanMu
Demi diriQ yg hina d’hadiratMu
Demi s’suap nasi & s’teguk air adaLah p’berianMu
AmpuniLah dosaQ atas s’tiap k’lalaianQ tr’hadap m’ngingatMu
Demi karunia yg banyak t’lah Kau limpahKan
Demi nikmat yg br’cucuran aQ rasaKan
Demi bahagia yg s’lalu Q nikmati
Demi k’tenangan jiwa yg s’lalu Q rasaKan
Ya Allah. . .
Bila Kau cabut hidayat ini dariQ aQ tr’maksud mahluk yg sangat m’rugi
EngkauLah Robbi Yg Maha Suci maka ampunKanLah atas s’gala & s’luruh dosaQ yg m’nyisakQ
Ya Allah. . .
EngkauLah Robbi Yg M’nyanyangi mahluk ciptaan. . .
Maha P’melihara. . .Maha P’beri. . .Maha P’jaga. . .Maha Kuasa atas s’gala P’nguasa. . .
EngkauLah Robbi Maha m’muliaKan
engkauLah Robbi Maha M’ngakhiri. . .maka tetapKanLah hidayah dlm p’ciptaan diriQ & k’turunanQ
Demi jiwaQ yg ada dlm genggamanMu
Demi ubun”Q yg ada dlm k’kuasaanMu
InsyaAllah masukKan aQ k’dlm orang” yg s’lalu Istiqomah tr’hadap DzatMu & Taat tr’hadap p’rintahMu. . .
Agar bila diri kmbli k’hadiratMu bisa m’lihat wajahMu Ya Allah. . .
Aamiin. . .Aamiin. . .Aamiin. . .Ya Robbi Alaamiin. . .

~ Di Persada Kasihku Dalam Kucupan Cintamu ~


Di jendela ribuan kasihmu yang
menyinggah di perdu ruang hati
mengungkap tabir rindu dalam
desahan bebulir cinta menyapa
aku di lantai sepi

mengulit rindu di birai kasihmu
bertaut rasa cinta di jiwa lara
mengucup embunan pagi
membasahi ubun rinduku
dalam genggamanmu

dalam cinta yang kuikat, kubelai
menjadi simpulan kasih, eratnya
dalam dakapan hangatnya rindu
menyusup ranggi dupaku tertancap
mengalirnya panahan percintaan

lalu kupersembahkan puing-puing
rindu dalam bersatunya cintamu
cintaku, bersemarak di pepohonan
bunga-bunga kasih dalam ikrar
janji kuteguh

bersulamkan manik-manik kasih
menyusup dalam nadi rindumu
kutebarkan di permaidani cinta
berpasak panji dalam alunan
impian berkasih

dan pastinya kusirami puncak
cinta dengan baja-baja rindu
dan kutitipkan segelung rasa
kasih yang terbina antara dua
jiwa satu hati

debunga cinta kian menguntum
di kelopak benih rindu, tumbuh
kasih di perkarangan mahligai
mekar di jambangan taman
percintaan ini

dan kurenjiskan tapak cinta
bersemi di rimbunan rindu
melingkar di dinding kasih
dalam sentuhan listrikmu
percintaan abadi

kusingkap kenangan rindumu
rinduku, mengutus cinta dalam
aksara kasih yang tiada surut
dalam titian angsana rembulan
kejoraku pun bersinar

saat terindah cinta dipalu
bergema di ruang mega rindu
mewarnai pelangi kasih yang
suci, serinya dalam kerdipan
cahaya percintaan...

'Di Persada Kasihku Dalam Kucupan Cintamu'
...terpesona dalam hijab-mu dalam kerinduanku...

Senin, 11 Februari 2013

ibuuu...

aku tau Ibu sayang sama aku...
aku juga tau Ibu tidak mau jauh dariku...
seperti itu juga aku Buuu...
aku juga tidak mau jauh darimu..
tapi Bu, aku sudah menginjak proses kedewasaanku, biarkan aku berkembang Buu, biarkan aku membuat masa depanku, biarkan anakmu yang kecil ini memberikan yang terbaik untukmu di sisa waktuku selama aku bisa dan selama aku mampu Bu,
Ibu...berilah kepercayan padaku Bu, kalau anakmu ini mampu Bu,
anakmu bisa memberikan kebahagiaan untukmu Ibu,
Ibu aku takkan lupa denganmu...
Ibu yang sudah memberika kasih sayang terhebat dan terindah dalam hidupku
Ibuku Sayang..
biarkan aku menjemput impianku..
biarkan aku mendapatkan yang aku inginkan
Bu, aku sayang Ibu...

maaf Bu kalau selama ini aku selalu membuatmu menangis dengan kenakalan-kenakalan ang membuatmu jenuh dan membuatmu marah padaku,
Ibu engkau wanita super dan wanita terindah yang aku miliki...
Ibu, sesaat lagi aku akan meraih segala impianku...
tanpa do'a dan kasih sayangmu aku takkan seperti ini...

Mom, I Love You

Selasa, 05 Februari 2013

terencana



Assalamu'alaikum...
Sebelumnya, catatan ini mungkin sudah tidak asing lagi penggemar artikel islami. Sengaja di kutip ( Saya lupa pembuatnya, mohon di maafkan dan izin share artikelnya penulis ^_^ ) kembali sembari mengingt apa isi dan makna yang sudah dibaca... :)
Selamat membaca semoga bermanfaat.
Bismillahirrahmanirrahim..
Terinspirasi dari sebuah buku “ 7 keajaiban Rezeki “ dari Ippho Santosa ( saya rekomendasikan buku ini bagi kamu, top abis deh ), saya menemukan sesuatu yang menarik didalamnya yang tak jauh dari masalah pernikahan.
Kemapanan sebelum menikah tentunya sangat diidam-idamkan oleh wanita maupun laki-laki, hmm..apalagi yang namanya laki-laki, banyak yang gak mau nikah karna belum mapan. Dan uniknya, ini karna doktrin dari para wanita, karna wanita ingin laki-laki yang mapan sebelum menikah agar pernikahannya lancar. Lah nikah karna cinta apa karna kemapanan sih aslinya ??
Susahnya lagi bukan hanya pasangan yang ingin menikah saja yang memikirkan hal ini, tapi orang tua mereka pun seolah tak mau ketinggalan dalam masalah ini. Yang paling menarik ketika orang tua justru berbicara mempesimiskan dan jauh dari keyakinan rezeki dalam kendali Allah, ‘ Belum mapan udah mau nikah, emangnya mau makan batu ?? ‘ wow, telak kena di hati.
Bisa jadi karna pikiran kamu terlalu sempit tentang rezeki atau ketidakpahaman bahwa Allah sudah mengatur rezeki pada diri masih-masing makhlukNya, sayangnya pemahaman sederhana pun tidak diandasi sikap yakin dan percaya bahwa Allah selalu akan memudahkan jalan bagi orang-orang yang ingin mengikuti sunnah Rasulullah Alaihi Wasallam.
Mapan..ukuran kemapanan dari kamu mungkin berbeda-beda. Ada yang sebelum punya rumah belum mapan, belum kerja berarti belum mapan. Kalo nunggu itu semua, terus kapan ada pikiran nikah, sedangkan hal dunia seperti itu tak bisa langsung didapatkan harus menanti proses.
Sudah banyak yang membuktikan bahwa mapan sebelum menikah tidaklah menentukan sebuah rezeki setelah menikah, justru banyak yang telah menikah membuktikan setelah menikah rezeki begitu mudah mengalir. Tidak ada yang tahu rezeki kamu itu seberapa , lalu kenapa kamu takut menikah jika kamu masih memikirkan harta dunia??
“ Kamu itu belum punya apa-apa, istrimu nanti mau kamu kasih makan apa ?? Batu ?? “ Perkataan ibu ku membuatku tertunduk, namun aku yang masih kuliah ini tetap menginginkan untuk menikah.
“ Masa iya Allah tega ngelihat hambaNya makan batu Bu “ aku masih membela diri.
“ Sudahlah Nak, kuliah dulu yang bener terus cari kerja baru mikirin nikah “
“ Umur berapa tuh Bu, kalo aku gak dapet kerja, gak nikah-nikah donk !!??
“ Pasti nikah Nak, tapi tunggulah sampai kamu benar-benar bisa mencukupi keluargamu nanti “
“ Saat ini juga aku ngerasa mampu kok Bu, aku bisa kuliah sambil jualan, calon istriku juga pasti mau ngertiin aku “
“ Ya sudahlah nak, itu terserah kamu “
Kisah di atas adalah sebuah pengalaman nyata dari seorang Sahabat, nyatanya dan Faktanya ketika mereka menikah, mereka tidak sampai makan batu tuh. Mereka malah sekarang bisa buka usaha sendiri dan tentunya karna mereka percaya dengan rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan bukan hanya satu pasangan yang meyakini hal ini, banyak pasangan nikah muda yang sudah merasakan keajaiban rezeki setelah menikah.
So..bagaimana denganmu Kawan ??
^_^
Wallahua’lam bish Shawwab